Bisnis laundry kiloan bisa berjalan dengan modal kecil

Bisnis laundry kiloan memang menggiurkan, akan tetapi memerlukan modal usaha dan tempat yang lumayan strategis. Usaha ini sangat cocok bila dijalankan di lingkungan kampus atau perkantoran dimana pelanggannya adalah orang – orang sibuk yang malas mencuci apalagi menyetrika.

Kebetulan rumah saya berada di daerah kampus, pas sekali di belakang kampus, paling jalan kaki hanya 3 menit sampai ke kampus. Mungkin karena di lampung belum terbiasa dengan laundry, maka promosi harus gencar dan harga menjangkau kantong mahasiswa. Usaha ini saya mulai dua bulan lalu , sebenarnya karena iseng saja dari dulu kepengen banget punya laundry, tapi setelah dihitung – hitung, dengan modal tempat ukuran minimal 10 m2 agar cukup menampung rak baju, meja, dua mesin cuci merek terkenal plus mesin pengeringnya, bikin nota, plastik bungkus baju dan kantong dan bermacam tetek bengek yang lain, maka modal yang dibutuhkan minimal 20 jt rupiah belum termasuk setingan alat atau pipa dan tukang.

Tapi otak saya berputar, bagaimana bisa membuka usaha ini dengan modal hanya 3 juta rupiah (Cuma segitu tabungan saya).

Akhirnya saya bertemu dengan teman lama yang sudah saya anggap kakak untuk menceritakan masalah saya, kebetulan juga dia terobsesi sekali memiliki usaha laundry walaupun cuma nama dia terpampang sebagai pemilik tanpa memikirkan keuntungan.

Haaa.. inilah yang saya butuhkan…!!

Kebetulan dia memiliki usaha sendiri dalam bidang kerajinan dan juga persewaan alat – alat pesta dan memiliki mesin – mesin kapasitas besar juga pekerja yang bisa dikatakan dibayar agak murah.

Akhirnya saya memutuskan berkolaborasi dengan modal patungan seadanya, tetapi disinilah yang membuat modal itu murah, saya tidak membeli mesin cuci yang harganya mahal itu, tetapi cukup mengajukan kredit menggunakan identitas mbak angkat saya itu, mereknya juga yang biasa dengan harga dibawah 1,5 juta rupiah. Pikiran kami adalah pelan – pelan mengumpulkan modal dan pelanggan. Ingat prinsip usaha kita : “ mulailah dengan apa yang kau miliki sekarang.” Jadi apa adanya saja, tetapi tetap bergengsi, itu saja.

Kebetulan, hari pertama kami buka, ada seorang dari laundry lain (tetangga) dengan harga jual per Kg yang jauh lebih mahal dari laundry kami, datang dengan nada penasaran, emosi dan heran bertandang dan menanyakan,

“kenapa dengan harga jasa laundry per Kg sangat murah, kalian berani buka ?”

Saya hanya menjawab, “sebenarnya laundry saya ini cuma cabang dari laundry besar yang sedang melakukan analisis usaha laundry kiloan hemat versi mahasiswa, kalau lancar kami buka yang serius.”

Kemudian dia bertanya banyak hal, tetapi saya menjawab seperlunya dan tidak mengeluarkan rahasia karena saya merasa kurang senang dengan gaya dan ucapan orang itu.

Akhirnya dia menghela nafas dan berkata kalau dia sudah mengeluarkan modal cukup besar, hampir 40 juta rupiah belum termasuk gaji karyawan, biaya listrik, biaya air dan lain sebagainya. Padahal omset yang dia dapat tidak sampai satu juta per bulan.

Saya hanya tertawa dan berkata. “ sebaiknya anda bersabar.”

Berdasarkan pengalaman itu, saya menjadi tahu kalau yang namanya analisis usaha itu perlu, apalagi kalau kita belum punya pengalaman atau pengetahuan apa – apa. Lebih baik belajar pelan – pelan dan tidak memaksakan diri.

Mudah – mudahan teman – teman dapat mengerti kalau yang ingin saya sampaikan adalah :

  1. mulailah dengan apa yang kita punya saat ini dan jangan berkecil hati. Tuhan akan merubah nasib orang yang gigih berusaha dan mau belajar dari kesalahan dan pengalaman.
  2. carilah teman yang punya kemampuan baik materi maupun ilmu untuk membantu anda.
  3. tetap bekerja keras, jangan pedulikan omongan orang, ada yang suka, ada yang tidak.
  4. mulailah dari yang kecil baru yang besar, raihlah yang mudah dan ada didekat anda, baru yang lain.
  5. ingat, takdir tuhan ada diujung usaha kita. (heee…kata2 fahri di novel ayat2 cinta…very goooood story)
  6. selalu belajar.
  7. cari alternatif usaha dan modal semurah mungkin.

 

Sekarang usaha laundry kiloan  yang saya jalankan bisa meraih omset minimal Rp. 100.000 per hari, tanpa bayar sewa tempat, listrik dan air. Karena kamar saya yang kebetulan menghadap keluar sudah disulap menjadi ruang usaha. Kalau air, alhamdulillah gratis dan terjamin karena pakai sumur bor, sedangkan listrik juga gratis karena dibayarin ma kantor ayah saya sebagai fasilitas.

Setelah saya hitung, biaya produksi mencapai Rp. 1500 per Kg cucian, sudah termasuk uang bensin, jajan dan jalan – jalan buat saya, karyawan, mbak dan seorang adik saya. Sisanya kami bagi berdua, mudah – mudah cukup buat uang muka S2 di UGM..3 bulan lagi insyaAllah saya berangkat dan usaha ini saya serahkan kepada adik saya dan karyawan. Mudah – mudahan mereka amanah dan profesional.

Labels:

3 thoughts on “Bisnis laundry kiloan bisa berjalan dengan modal kecil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *